OBAKE Spoiler for obake: Obake (お化け?) atau bakemono (化け物?) adalah sejenis yōkai dalam cerita rakyat Jepang. Arti harfiah dari kata obake adalah sesuatu yang sangat besar atau sesuatu yang bentuknya aneh. Istilah bakemono sering diterjemahkan dalam kamus sebagai hantu atau setan, namun istilah ini umumnya dipakai untuk makhluk hidup atau makhluk supranatural yang dapat melakukan transformasi untuk sementara. Oleh karena itu, bakemono berbeda dari arwah orang mati. Meskipun demikian, istilah obake juga sinonim dengan yūrei atau hantu dari arwah orang yang telah meninggal dunia. |
Quote:
Spoiler for ona: Dalam legenda, Kuchisake-onna tadinya adalah seorang wanita muda yang hidup pada Zaman Heian. Kemungkinan ia adalah seorang istri atau selir samurai. Ia dikaruniai wajah yang sangat cantik namun sombong, ia juga sering berselingkuh di belakang suaminya. Suaminya merasa sangat cemburu dan dikhianati menyerangnya dan membelah mulutnya dari kuping ke kuping. “Sekarang siapa yang akan berkata kau cantik?” ejek suaminya. Sementara dalam versi legenda urban, Kuchisake-onna adalah seorang wanita korban operasi wajah yang gagal. Konon katanya, dokter yang mengoperasi wajahnya memakai pomade (jenis minyak rambut) dengan bau yang menusuk. Ketika sedang dioperasi ia tidak bisa tenang karena bau itu sehingga si dokter secara tidak sengaja memotong mulutnya hingga robek. Wanita itu menjadi histeris dan marah lalu membunuh dokter itu. Belakangan ia dibunuh oleh para penduduk kota dan menjadi hantu penasaran. Ada beberapa versi lain mengenai asal-usulnya namun kurang populer, misalnya: Korban kecelakaan lalu-lintas yang wajahnya rusak. Seorang wanita yang mengalami gangguan kejiwaan sehingga merobek mulutnya dengan benda tajam. Seorang wanita korban pemerkosaan yang mulutnya dirobek oleh si pemerkosanya atau ia sendiri yang melakukannya setelah menjadi gila karena perkosaan itu. Seorang wanita yang leluhurnya memperoleh uang haram dengan menyembah siluman anjing sehingga anak cucunya dikutuk bermulut robek dan bila mati akan menjadi siluman. |
Quote:
Spoiler for nuke: Nukekubi (抜首 ditulis dalam aksara Cina, bermakna leher yang bisa dilepas?, juga ditulis dalam aksara Hiragana sebagai "ぬけくび" atau dalam Katakana adalah "ヌケクビ" (namun masih dibaca sebagai "Nukekubi")) adalah monster dalam cerita rakyat Jepang. Pada siang hari, nukekubi berwujud manusia biasa. Pada malam hari, kepala mereka terlepas dan terbang utnuk mencari mangsa berupa manusia. Setelah menemukan korban, kepala ini akan menjerit lalu menggigit korbannya. Sementara kepalanya terlepas, tubuh nukekubi menjadi benda mati. Dalam beberapa legenda, ini merupakan salah satu kelemahan nukekubi; jika kepala nukekubi tak bisa menemukan badannyanya sampai matahari terbit, maka nukekubi itu akan mati. Pada siang hari, nukekubi berusaha membaur dalam masyarakat. Tekadang mereka hidup berkelompok, berpura-pura sebagai suatu keluarga. Satu-satunya ciri nukekubi adalah adanya garis merah di lehernya yang merupakan tempat terlepasnya kepalanya, dan nukekubi sering menyembunyikan tanda ini. Dalam karyanya yang berjudul Kwaidan, Lafcadio Hearn salah mengidentifikasikan nukekubi sebagai Rokuro-Kubi, sebuah kesalahan yang juga muncul dalam buku fantasi aksi, Sword of the Samurai, dan dalam novel The Art of Arrow-Cutting karangan Stephen Dedman. Rokuro-kubi mirip dengan Nukekubi namun merupakan makhluk yang berbeda; Rokuro-kubi tidak melepaskan kepalanya melainkan memanjangkan lehernya. |
TENGU
Quote:
Spoiler for tengu: Tengu (天狗?) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha.[1] Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様 tuan sihir?). Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hana ga takai" (hidungnya tinggi). |
KITSUNE
Quote:
Spoiler for kitsune: Kitsune (狐?)( pengucapan) (bantuan·info) adalah sebutan untuk binatang rubah dalam bahasa Jepang. Dalam cerita rakyat Jepang, rubah sering ditampilkan dalam berbagai cerita sebagai makhluk cerdas dengan kemampuan sihirnya yang semakin sempurna sejalan dengan semakin bijak dan semakin tua rubah tersebut. Selain itu, rubah mampu berubah bentuk menjadi manusia. Dalam legenda, rubah sering diceritakan sebagai penjaga yang setia, teman, kekasih, atau istri, walaupun sering terdapat kisah rubah menipu manusia. Di zaman Jepang kuno, rubah dan manusia hidup saling berdekatan sehingga legenda tentang kitsune muncul dari persahabatan antara manusia dan rubah. Dalam kepercayaan Shinto, kitsune disebut Inari yang bertugas sebagai pembawa pesan dari Kami. Semakin banyak ekor yang dimiliki kitsune (kitsune bisa memiliki sampai 9 ekor), maka semakin tua, semakin bijak, dan semakin kuat pula kitsune tersebut. Sebagian orang memberi persembahan untuk kitsune karena dianggap memiliki kekuatan gaib. |
YOKAI
Quote:
Spoiler for yokai: yōkai (妖怪?) adalah kelas obake, makhluk dalam cerita rakyat Jepang (dengan banyak asal dari Tiongkok) yang terdiri dari setan oni sampai kitsune atau wanita salju Yuki-onna. Beberapa merasuki binatang dan bagian fitur manusia (seperti Kappa dan Tengu). Yōkai umumnya memiliki kekuatan spiritual atau supernatural. |
Quote:
Spoiler for onryou: Onryou adalah hantu yang menaruh dendam kepada orang lain pada semasa hidupnya dan biasanya setelah meninggal ia akan gentayangan untuk membalas dendam kepada orang-orang tersebut. Penampakan Onryou biasanya digambarkan sebagai berikut : 1. Rambut panjang terurai. 2. Memakai kimono putih. 3. Pergelangan tangan menjuntai ke bawah. 4. Biasanya kaki tak tampak menginjak tanah. |
ZASHIKI-WARASHI
Quote:
Spoiler for zasiki: Zashiki-Warashi adalah hantu yang berwujud anak-anak yang seringkali nakal daripada membahayakan. Hantu ini bisa juga disebut Zashiki-Bokko. Zashiki bisa diartikan sebagai penutup lantai rumah atau tatami sedangkan Warashi adalah hantu anak-anak. Penampakan Zashiki-Warashi adalah seperti anak kecil yang berusia sekitar 5 atau 6 tahun. Berambut cepak dan berwajah merah. Apabila di Indonesia hantu seperti ini disebut tuyul. Biasanya hantu anak-anak ini berkeliaran di sekitar rumah dan hantu ini mencari perhatian dengan cara yang bermacam-macam, seperti meninggalkan jejak kaki di lantai, membunyikan musik di ruang tamu atau tiba-tiba duduk di atas futon. Hantu ini paling senang menampakkan diri pada anak kecil. Mungkin karena usia mereka sebaya. Zashiki-Warashi termasuk jenis obake berwujud anak laki-laki meskipun dia kadang-kadang nakal dan suka mengisengi penghuni rumah, ia tidak berbahaya, bahkan pembawa keberuntungan dalam rumah yang ditinggalinya. Maka bersikap manislah kepadanya, soalnya jika ia pergi, keberuntungan rumah kalian pun akan ikut pergi juga. |
Quote:
Spoiler for azuki:
Jauh dibawah air terjun pegunungan di seluruh jepang, anda mungkin bisa mendengar suara youkai - shoki shoki, seperti suara seseorang yang sedang mencuci kacang merah azuki, kadang juga terdengar nyanyian.
“Azuki togou ka, hito totte kuo ka, shoki shoki”
“haruskah aku mencuci kacang azuki miliku atau aku harus menculik seseorang untuk kumakan? shoki shoki?”
Walau nyanyiannya terdengar menakutkan, nyatanya Azukiarai adalah mahluk yang sangat pemalu yang hanya mengganggu manusia dengan suara suara anehnya, tetapi jika ada orang yang berani mengganggunya, maka orang tersebut bisa ditenggelamkannya. Azukiarai sangat jarang terlihat, biasanya wujudnya menyerupai anak kecil, orang tua cebol atau nenek-nenek yang sangat pendek.
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7123130